Riauaktual.com - Tiga oknum lurah di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang menjadi tersangka dugaan pemalsuan tanah masih ditahan pihak Kepolisian. Meski sebelumnya Pemko Pekanbaru sudah mengajukan surat penangguhan penahanan, namun pihak penyidik kepolisian menolak pengajuan surat penangguhan penahanan tersebut.

"Kita sempat mengajukan surat penangguhan penahanan terhadap tiga lurah itu ke pihak penyidik Polresta Pekanbaru," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, M Noer MBS.

Seperti diketahui, tiga lurah, yang sebelumnya menjabat sebagai Lurah Air Hitam, Lembah Damai dan Kulim saat ini masih ditahanan di Mapolresta Pekanbaru atas dugaan tindak pidana pemalsuan surah tanah. Untuk mendampingi ketiga Lurah tersebut, Pemko Pekanbaru akan menyiapkan kuasa hukum.

Ketika disinggung soal kekosongan tiga jabatan lurah pasca jadi tersangka. M Noer menyebut bahwa saat ini semua urusan sudah ditangani oleh camat pada masing-masing wilayah.

"Untuk hak mereka yang sebelumnya diterima, sampai saat ini masih diterima seperti biasannya hingga ada keputusan hukum yang jelas terkait kasus yang menjeret ketiga Lurah itu," sebutnya.

Ditempat terpisah, Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus MT menyebutkan bahwa saat ini Pemko sudah menunjuk PLT untuk ketiga lurah yang tersandung hukum.

"Kita punya keterbatasan, harus tunggu Restu Mendagri untuk lurah defenitifnya. Sementara program pelayanan adalah program prioritas jadi tak boleh terhenti," katanya.

Selain itu, Orang nomor satu di Pekanbaru ini meminta kepada seluruh jajarannya untuk tidak melakukan tindakan 'nyeleneh' agar tak tersandung kasus hukum seperti tiga lurah tersebut.  

"Kalau mau main - main dan tidak sanggup didalam organisasi perangkat daerah Kota Pekanbaru, maka silahkan mundur saja," sebutnya.

Seperti diketahui tiga lurah yang terjerat kasus tersebut, saat itu masih menjabat Lurah Air Hitam, Lembah Damai dan Kulim, yakni berinisial F, G dan BM. (yan)